SKOR.id - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) 2025 di Gedung KONI Pusat, Jakarta, pada Sabtu (1/11/2025), tidak menemui titik terang.Dalam Munaslub PB PSTI 2025, terdapat dua calon yang memperebutkan kursi Ketua Umum PB PSTI yaitu Rudianto Manurung dan Suryanto. Hasilnya, nama kedua unggul dengan 13 berbanding 11 suara.Akan tetapi kubu Rudianto Manurung menolak hasil tersebut, karena menilai pemilihan yang terjadi di Munaslub PB PSTI 2025 penuh rekayasa dan diskriminatif oleh tim Carateker KONI Pusat.Proses Munaslub PB PSTI 2025 tidak objektif dan sarat pelanggaran terhadap tata tertib Munaslub yang telah disahkan, yakni terkait hak suara Pengurus Provinsi (Pengprov) PSTI."Peristiwa ini akan menjadi preseden buruk bagi dunia olahraga di Indonesia, KONI telah mengacak-acak PSTI. Dari 37 Pengprov PSTI di seluruh Indonesia, hanya 24 Pengprov PSTI yang punya hak suara," kata Rudianto Manurung."Ini diskriminatif dan tidak objektif karena dalam tata tertib yang berlaku dalam Munaslub telah mengatur bahwa yang memiliki hak suara dalam Munaslub adalah Pengprov PSTI yang masih aktif kepengurusannya.""Dan Pengprov PSTI yang telah berakhir kepengurusannya tetapi sebelum 6 bulan telah melaksanakan Musprov (Musyawarah Provinsi). Faktanya tadi hanya Pengprov PSTI yang aktif saja yang punya hak suara " ia menjelaskan.Lebih lanjut lelaki yang juga Ketua Pengprov PSTI Riau itu menilai keputusan Carateker dan Tim Penjaringan Penyaringan (TPP) tidak profesional dan tidak konsisten serta sarat kepentingan.Sejumlah Pengprov PSTI yang telah menggelar Musprov yang seharusnya sesuai dengan tata tertib Munaslub yang telah disahkan memiliki hak suara, tetapi justru tidak diberi hak suara, seperti Pengprov PSTI Riau, Kalimantan Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Papua, dan Papua Tengah.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_11_02_at_08_01_52_342d0e93bf.jpeg" alt="Ketua Pengprov PSTI Riau, Rudianto Manurung (baju putih lengan panjang), bersama pendukungnya sebagai calon Ketua Umum PB PSTI dalam Munaslub PB PSTI 2025 di Kantor KONI Pusat, Jakarta, pada 1 November 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Ketua Pengprov PSTI Riau, Rudianto Manurung (baju putih lengan panjang), bersama pendukungnya sebagai calon Ketua Umum PB PSTI dalam Munaslub PB PSTI 2025 di Kantor KONI Pusat, Jakarta, pada 1 November 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>"Pengprov PSTI yang sudah Musprov sesuai AD/ART, tetapi ditolak hanya karena mendukung Rudianto Manurung sebagai calon Ketua Umum PB PSTI 2025-2029," ucapnya lagi."Sementara ada Pengprov PSTI yang belum diterbitkan SK-nya oleh PB PSTI dan mendukung calon lain, malah diberi hak suara. Akomodasi dan konsumsi pun ada yang aneh.""Saya membayar Rp500 juta untuk biaya pendaftaran. Tapi hotel dan tiket pendukung saya justru ditanggung sendiri. Ini jelas tidak transparan dan akan kami bawa ke ranah hukum," Rudianto Manurung menegaskan.Ia menilai tindakan Carateker dan TPP telah melampaui batas dan menyalahi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. KONI terlalu jauh mencampuri urusan rumah tangga PSTI.Sementara itu Sekjen PB PSTI periode 2020-2024, Herman, menilai Munaslub PSTI 2025 tidak sah dan penuh rekayasa, serta sarat ketidakadilan dan pelanggaran terhadap tata tertib Munaslub."Kami dipertontonkan dengan proses yang sangat diskriminatif. Tim Carateker tidak objektif, Pengprov PSTI yang seharusnya memiliki hak suara justru diabaikan," ujarnya."Sementara daerah yang belum memiliki Pengprov PSTI seperti Papua Pegunungan malah diundang dan ada juga Pengprov PSTI yang SK-nya telah berakhir dan telah lewat enam bulan tetapi diberi hak suara.""Ini janggal. Pimpinan Sidang seharusnya dipilih dari peserta Munaslub, tapi justru diambil dari Carateker. Lebih parah lagi, Tata Tertib Munaslub yang sudah disahkan pun tidak dilaksanakan oleh TPP dan Pimpinan Sidang," Herman menguraikan.Ia pun menegaskan, pihaknya bersama 24 Pengprov PSTI akan menempuh langkah hukum untuk membatalkan hasil Munaslub yang telah tidak sesuai dengan tata tertib tersebut.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_11_02_at_08_48_48_60c6a69a4d.jpeg" alt="Rudianto Manurung, Ketua Pengprov PSTI Riau yang juga calon Ketua Umum PB PSTI dalam Munaslub PB PSTI 2025 di Kantor KONI Pusat, Jakarta, pada 1 November 2025. (Istimewa)"><figcaption>Rudianto Manurung, Ketua Pengprov PSTI Riau yang juga calon Ketua Umum PB PSTI dalam Munaslub PB PSTI 2025 di Kantor KONI Pusat, Jakarta, pada 1 November 2025. (Istimewa)</figcaption></figure>Selain membawa persoalan ini ke ranah hukum, Rudianto menambahkan juga akan melapor kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai otoritas tertinggi olahraga nasional.Kubunya pun berharap Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, dapat mengambil langkah adil dengan mengkaji ulang hasil Munaslub dan memulihkan nama baik pihaknya dan menjaga marwah organisasi PSTI."Kami akan laporkan ke Kemenpora, Ini bukan hanya soal suara, tapi soal kehormatan organisasi. Jangan sampai KONI memperlakukan cabang olahraga seperti ini. Ini bisa merusak ekosistem olahraga nasional," ujar Rudianto."Kami berharap tidak terjadi dualisme dalam tubuh PSTI. Kami solid dan siap berjuang melalui jalur hukum agar kebenaran dan keadilan ditegakkan," ia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4JMIIx4qDuk?si=o1Zu2NfwHP5gQ9e9" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Calon Ketua Umum PB PSTI, Rudianto Manurung, ungkap kecurangan yang terjadi pada Munaslub di Jakarta, Sabtu (1/11/2025),

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Sepak Takraw Indonesia Buram, Hasil Munaslub PB PSTI 2025 Dibawa ke Jalur Hukum

SKOR.id - Bakal calon Ketua Umum&nbsp;Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) periode 2025-2029, Rudianto Manurung, resmi menyerahkan berkas pencalonan.Berkas pencalonan untuk menjadi Ketua Umum PB PSTI diserahkan kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Bakal Calon Ketum PB PSTI pada Selasa (28/10/2025).‎Rudianto Manurung datang langsung ke sekretariat TPP di kantor KONI Pusat untuk menyerahkan dokumen persyaratan pencalonan pada siang hari dan mendapatkan sambutan hangat."S‎aya menyatakan siap untuk mengikuti seluruh tahapan menuju Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSTI Tahun 2025," ujar Rudianto Manurung selepas penyerahan berkas.‎Menurut informasi panitia, setiap calon Ketua Umum PSTI wajib memberikan kontribusi sebesar Rp500 juta sebagai bentuk komitmen terhadap pengabdian dicabang olahraga sepak takraw.Rudianto Manurung pun memastikan seluruh persyaratan administrasi telah dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku, yang artinya termasuk dengan sejumlah uang kontribusi tersebut.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_10_28_at_20_09_53_5bdb46525f.jpeg" alt="Penyerahan berkas calon Ketua Umum&nbsp;Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) periode 2025-2029 kepada KONI Pusat, termasuk uang kontribusi sebesar Rp500 juta di Jakarta pada 28 Oktober 2025. (Istimewa)"><figcaption>Penyerahan berkas ‎Rudianto Manurung untuk menjadi calon Ketua Umum&nbsp;Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) periode 2025-2029 kepada PTT di kantor KONI Pusat, Jakarta, termasuk uang kontribusi sebesar Rp500 juta pada 28 Oktober 2025. (Istimewa)</figcaption></figure>‎Dalam proses pemilihan nanti, terdapat dua calon yang akan bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum PSTI. Selain Rudianto Manurung, Surianto juga tercatat sebagai kandidat yang telah mendaftakrkan diri ke TPP.‎Terlepas dari persaingan yang ada, keduanya diharapkan membawa semangat baru bagi perkembangan olahraga sepak takraw di Indonesia. Munaslub PSTI &nbsp;rencananya berlangsung pada 1 November 2025.‎Untuk Rudianto Manurung, telah mendapatkan dukungan dari 21 Pengurus Provinsi (Pengprov) PSTI. Yakni PSTI Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Jambi, Kepulauan Riau (Kepri), Riau.Lalu PSTI Benten, Jawa Barat (Jabar), Gorontalo, Sulawesi Utara (Sultra), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim).Kemudian PSTI Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Bengkulu.Jumlah dukungan tersebut menjadikan Rudianto Manurung sebagai calon kuat menjadi Ketua Umum PB PSTI periode 2025-2029, yang memang punya misi membawa sepak takraw Indonesia mendunia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UIsMfd7aq3k?si=j07vE0bK5bMpCNBV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Termasuk uang kontribusi Rp500 juta diserahkan Rudianto Manurung sebagai calon kuat Ketua Umum PB PSTI periode 2025-2029.


Rudianto Manurung Resmi Serahkan Berkas Calon Ketua Umum PB PSTI ke KONI Pusat

SKOR.id - Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengapresiasi pelaksanaan perdana PON Bela Diri yang berlangsung di Kudus sejak 11 Oktober 2025.Marciano Norman kembali menyambangi sekaligus meninjau pelaksanaan PON Bela Diri 2025 yang terpusat di Djarum Arena, Kudus, pada Selasa (21/10/2025).Ia mengatakan seluruh rangkaian pertandingan hingga saat ini berjalan dengan lancar berkat dukungan dan antusiasme yang sangat besar dari segenap masyarakat Kudus.Marciano juga menyebut kolaborasi bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation jadi fondasi yang kuat di balik kesuksesan penyelenggaraan multi-event perdana cabang olahraga (cabor) bela diri ini."Dukungan masyarakat Kudus itu luar biasa. Kita bisa lihat sejak saat seremoni pembukaan, ada kirab menuju ke Alun-alun Kota Kudus yang langsung dipimpin oleh Bapak Bupati," ucapnya."Respons dari seluruh masyarakat Kudus luar biasa. Kehangatan warga Kudus membuat para atlet dari berbagai provinsi di Tanah Air merasa diterima dan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat.""Selain berkompetisi, para atlet juga berkesempatan menikmati keindahan Kota Kudus, mencicipi kuliner khas seperti soto Kudus, hingga berwisata religi," Marciano memaparkan.Lebih lanjut ia menegaskan, KONI berencana untuk terus melanjutkan penyelenggaraan PON Bela Diri pada tahun-tahun mendatang. Penyelenggaraan perdana ajang ini di Kudus, diharapkan menjadi momentum."Insyaallah PON Bela Diri akan kami gelar dua tahun sekali dan wujudnya adalah kolaborasi dengan Djarum Foundation. KONI Pusat juga berencana melakukan evaluasi untuk menyusun formula yang lebih baik ke depannya," ujar Marciano.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_10_21_at_20_01_23_05fd2a9171.jpeg" alt="Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, saat meninjau pelaksanaan PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena, Kudus, 21 Oktober 2025. (Media PON Bela Diri 2025)"><figcaption>Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, saat meninjau pelaksanaan PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena, Kudus, 21 Oktober 2025. (Media PON Bela Diri 2025)</figcaption></figure>Ajang ini pun diharapkan dapat menjadi bagian dari agenda kejuaraan nasional cabor bela diri, sekaligus berpotensi dijadikan babak kualifikasi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON)."Dengan semakin banyaknya event seperti ini, saya rasa levelnya nanti tidak 30 persen dari cabang olahraga bela diri sebagai penyumbang medali di SEA Games, tetapi mungkin bisa ke Asian Games," kata Marciano."Dan satu hari nanti kami juga ingin melihat ada atlet-atlet Indonesia dari cabang olahraga bela diri yang juga lolos kualifikasi Olimpiade, dan menjadi kebanggaan kita karena prestasinya di pesta olahraga dunia itu," ia menjelaskan.Sebanyak tujuh dari total 10 cabor yang dipertandingkan di PON Bela Diri 2025 telah rampung digelar. Tahap pertama berlangsung 12-16 Oktober 2025, &nbsp;ada empat cabor yaitu gulat, judo, tarung drajat, dan taekwondo.Kemudian tahap kedua pada 17-21 Oktober 2025, mempertandingkan tiga cabor yakni pencak silat, sambo, dan shorinji kempo. Kini yang tersisa adalah ju-jitsu, karate, serta wushu.Marciano pun berharap penyelenggaran ketiga cabor itu bisa berjalan lancar dan memantapkan kesuksesan PON Bela Diri 2025 yang akan berakhir pada Minggu (26/10/2025).Adapun Jawa Tengah (Jateng) menempati posisi teratas dalam daftar tabel medali pencak silat dengan total tujuh medali yang terdiri atas enam emas serta satu perunggu.Jateng juga dominan di cabor sambo dengan lima medali emas, empat perak, dan tujuh perunggu. Untuk shorinji kempo, terdapat DKI Jakarta yang meraih 11 medali yakni tujuh emas, dua perak dan dua perunggu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mxWLkT1IXRc?si=eq67UxPjV6ih4ccl" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menjelaskan soal keberlanjutan dari penyelenggaraan PON Bela Diri 2025.

KONI Apresiasi Kudus Sukseskan PON Bela Diri 2025, Siapkan Program Berkelanjutan

SKOR.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation siap menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025.PON Bela Diri 2025 digelar di Kudus pada 11-26 Oktober mendatang dengan diikuti 2.656 atlet dari 38 KONI Provinsi, memperebutkan medali dalam 10 cabang olahraga (cabor) bela diri murni.Cabor yang dipertandingkan di PON Bela Diri 2025 terdapat karate, tarung derajat, ju-jitsu, pencak silat, taekwondo, gulat, judo, sambo, wushu, dan shorinji kempo.Kota Kudus siap mencetak sejarah sebagai tuan rumah penyelenggaraan perdana PON Bela Diri 2025 yang mengusung tema "Bela Diri itu Prestasi".Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, mengatakan Kudus siap menyambut kedatangan para peserta, atlet dan ofisial, serta pihak-pihak terkait."PON Bela Diri di Kudus akan menjadi sejarah baru bagi dunia olahraga di Indonesia. Kota Kudus mendapatkan kehormatan menjadi panggung prestasi para atlet bela diri terbaik dari seluruh provinsi," katanya."Maka tentu kami berupaya sebaik mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya," Ryan Gozali menambahkan pada Jumat (3/10/2025).Djarum Arena 2 dan 3 di Kaliputu akan menjadi pusat arena pertandingan. Sedangkan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus disiapkan sebagai venue aktivitas untuk menampung animo masyarakat dan pecinta olahraga yang ingin memberikan dukungannya.Dua lokasi tersebut sekaligus juga menjadi tempat pelaksanaan acara pembuka atau opening ceremony PON Bela Diri 2025 yang berlangsung Sabtu (11/10/2025).Tepat sepekan sebelum berlangsungnya ajang tersebut, sebuah launching event akan digelar dengan membentangkan sebuah tifo raksasa berukuran 50x25 meter di Alun-alun Simpang Tujuh.Yakni pada Minggu (5/10/2025), tifo yang didesain oleh seniman lokal Kudus itu melambangkan spirit masa depan Indonesia gemilang melalui prestasi bela diri.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/PON_BELA_DIRI_KUDUS_2025_1_bfddfe73b4.jpg" alt="PON Bela Diri Kudus 2025. (Istimewa)"><figcaption>PON Bela Diri Kudus 2025. (Istimewa)</figcaption></figure>Selama lima hari beruntun sejak launching event tersebut, juga bakal digelar berbagai pertunjukkan bela diri sebagai hiburan masyarakat."Selain tentu yang paling utama, kami juga memastikan kesiapan venue pertandingan yang memadai dengan berbagai perangkat dan fasilitas pendukungnya," kata Ryan Gozali."Karena dari sinilah nantinya akan lahir juara-juara baru cabor bela diri, yang kita harapkan dapat membawa nama harum Indonesia di masa depan," ia menegaskan.Ryan menambahkan, PON Bela Diri juga dipersiapkan sebagai kejuaraan multi-event yang mengusung konsep sports tourism, karena bela diri bukan hanya sebatal olahraga, tetapi tradisi dan budaya."Maka pelaksanaan PON Bela Diri Kudus ini juga menjadi bagian dalam upaya mempromosikan budaya Indonesia yang lekat dengan seni bela diri," ucap Ryan Gozali."Termasuk denganmenggandeng aktor dan pesilat, Kang Yayan dan Kang Cecep yang telah menembus Hollywood, sebagai brand ambassador PON Bela Diri Kudus," ia menambahkan.Pesta pembukaan akan menghadirkan defile kontingen dari 10 cabor yang bergerak dari Djarum Arena 2 menuju Alun-alun Simpang Tujuh. Yayan Ruhian bersama Cecep Arif Rahman akan tampil dan menghadirkan sebuah aksi.Sementara itu Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, menyambut antusias debut PON Bela Diri yang akan segera berlangsung di Kudus. Pihaknya telah bekerja keras demi memastikan partisipasi dan kesiapan kontingen."PON Bela Diri merupakan sebuah terobosan, dengan menggelar multi-event tambahan di luar PON reguler, setiap dua tahun sekali," katanya lagi."Karena atlet berprestasi itu lahir dari latihan keras yang diuji melalui kompetisi yang berkualitas. Maka kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya," Marciano Norman menambahkan.Lebih lanjut ditekankan, dengan semangat sportivitas, profesionalisme, dan kebersamaan, PON Bela Diri Kudus 2025 diharapkan tidak hanya menghasilkan juara-juara baru.Tetapi juga momentum untuk meningkatkan pembinaan olahraga bela diri di Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan, serta memberi keuntungan untuk promosi serta perekonomian masyarakat sekitar.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UreFFyj067M?si=yv0REXYHle3SyBFF" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga dan digelar pada 11-26 Oktober mendatang.

PON Bela Diri 2025 Siap Digelar di Kudus, Rangkaian Acara Dimulai Seminggu Sebelumnya

SKOR.id - Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn. Marciano Norman, memberi apresiasi atas lancarnya penyelenggaraan KONI - Bayan Championship II 2025.Gelaran multievent itu resmi berakhir pada Sabtu (12/7/2025), dan Marciano Norman hadir langsung di Lapangan Borneo FC Training Center, Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur untuk menutupnya.Laga final sepak bola kelompok umur (KU) 10 dan KU 12 menjadi agenda pamungkas, menyusul cabor karate, taekwondo, dan pencak silat yang lebih dulu digelar di GOR Segiri.KONI - Bayan Championship 2025 melibatkan total 6.515 atlet, yang terdiri 1.800 atlet karate, 1.215 atlet taekwondo, 1.500 atlet pencak silat, dan 2.000 atlet sepak bola.Perguruan Inkado Kaltim keluar sebagai juara umum karate, Bintang Muda Taekwondo Club (BMTC) Samarinda merajai taekwondo, sedangkan Tapak Suci Pimda 1 menjadi yang terbaik di cabor pencak silat.Adapun sepak bola menghadirkan tim Nahusamfa sebagai juara umum, baik KU 10 maupun KU 12.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/koni_bayan_championship_2025_84599cddfb.jpeg" alt="koni - bayan championship ii 2025"><figcaption>Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman (depan, ketiga dari kiri), hadir dalam penutupan KONI - Bayan Championship II/2025 di di Lapangan Borneo FC Training Center Gelora Kadrie Oening, Samarinda, 12 Juli 2025. (Dok. KONI Pusat)</figcaption></figure>“Saya mengucapkan terima kasih kepada para atlet atasnya keikutsertaannya tahun ini, alhamdulillah pesertanya jauh lebih banyak dan lebih tertib dibandingkan tahun lalu,” kata Marciano Norman.&nbsp;“Para atlet yang berlaga pada multievent kali ini adalah calon patriot olahraga yang akan membuat mata dunia memandang Indonesia. Kita dahsyat dan perkasa,” dia menambahkan.Marciano Norman tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PT. Bayan Resource Tbk sebagai sponsor, sehingga &nbsp;KONI - Bayan Championship 2025 bisa terlaksana sebagai ajang Road to PON Bela Diri di Kudus pada Oktober 2025.Begitu pula semua pihak yang telah berkontribusi, mulai dari panitia, KONI Kaltim, Pengprov FORKI, Taekwondo Indonesia, IPSI serta Asprov PSSI Kaltim, seluruh kontingen, orang tua atlet, dan lainnya.“Semoga kolaborasi ini makin baik ke depannya, dengan peserta lebih banyak, cabang olahraga bertambah, dan melahirkan atlet-atlet yang mewakili tim Indonesia kala berlaga di kancah dunia," kata Marciano Norman."Kolaborasi ini merupakan wujud kemandirian KONI, khususnya di tengah era efisiensi sehingga multievent ini merupakan rujukan bagi seluruh daerah di Indonesia,” dia memungkasi.Ketua Umum KONI Provinsi Kalimantan Timur, Rusdiansyah Aras, juga terkesan dengan kualitas penyelenggaraan KONI - Bayan Championship 2025.Pada edisi kedua ini, katanya, peningkatan terlihat di berbagai aspek. Bahkan, sisi sport tourism pun mendapatkan dampak positif.“Ternyata ada multiplier effect, kehadiran kita bisa meningkatkan pendapatan UMKM (masyarakat sekitar),” ujar Rusdiansyah Aras.Selain itu, database 6000-an atlet yang berpartisipasi kali ini juga bisa dimanfaatkan buat penyelenggaraan multievent selanjutnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dwLn94ypfW4?si=g9nWP4yRtcWi1nEz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Penutupan KONI - Bayan Championship 2025 berlangsung di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Sabtu (12/7/2025).

KONI - Bayan Championship 2025 Sukses Terselenggara, Marciano Norman Apresiasi

SKOR.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat resmi menggandenga Djarum Foundation untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri untuk pertama kalinya.Djarum Foundation dan KONI Pusat bersama PT Perada Swara Productions resmi melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor KONI Pusat, Jakarta, Selasa (17/6/2025).Momentum ini untuk mendukung penyelenggaraan PON Bela Diri 2025 yang rencananya bakal berlangsung pada Oktober mendatang di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah."Ini akan menjadi catatan sejarah dimana PON Bela Diri untuk pertama kalinya pada tahun 2025 di Kudus berkat kerja sama KONI Pusat dengan Djarum Foundation," kata Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman.PON Bela Diri 2025 akan mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri. Yakni pencak silat, tarung derajat, karate, taekwondo, gulat, judo, jujitsu, sambo, kempo, dan wushu.Marciano Norman pun mengakui yang perlu digarisbawahi, PON Bela Diri 2025 sepenuhnya dibiayai melalui kolaborasi dengan sektor swasta atau tanpa melibatkan dana pemerintah."Dukungan terhadap PON Bela Diri 2025 adalah bagian penting dari upaya bersama membangun ekosistem olahraga yang sehat, kompetitif, dan berprestasi," ia menambahkan."Kami yakin dan percaya dengan track record Djarum Foundation terhadap pembinaan atlet maupun penyelenggaraan kejuaraan olahraga, akan menyukseskan PON Bela Diri 2025 selaras dengan lahirnya atlet-atlet beladiri kebanggaan Indonesia."<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_06_17_at_14_05_53_b0bc1b8692.jpeg" alt="Djarum Foundation dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bersama PT Perada Swara Productions resmi melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor KONI Pusat, Jakarta, 17 Juni 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Djarum Foundation dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bersama PT Perada Swara Productions resmi melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor KONI Pusat, Jakarta, 17 Juni 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>Kolaborasi dengan KONI memang bukan kolaborasi dengan organisasi olahraga di Indonesia pertama bagi Djarum Foundation, sebab sebelumnya telah ambil bagian di bulu tangkis dan sepak bola wanita.Perwakilan Djarum Foundation, Martin Basuki Hartono, mengatakan pihaknya menyambut dengan antusiasme tinggi ketika mendapatkan informasi mengenai ajang PON Bela Diri 2025."Olahraga bela diri tidak hanya untuk prestasi namun juga ada pembangunan karakter bangsa secara masal sehingga kami ingin menjadi bagian dari itu," lelaki yang juga pelatih Brazilian Jiu-jitsu itu menambahkan."Kami melihat event ini sebagai panggung awal bagi para atlet muda. Djarum Foundation meyakini bahwa kejayaan olahraga dapat mempersatukan bangsa," Martin Basuki Hartono memungkasi.PON Bela Diri bakal berlangsung dua tahun sekali. Untuk edisi 2025, digelar selama dua pekan, seraya diungkapkan Ketua Penyelenggara yang juga Deputy Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Ryan Gozali.Sementra itu General Manager PT Perada Swara Productions, Gege Dhirgantara, mengapresiasi kerja sama yang terjalin untuk menyukseskan gelaran PON Bela Diri 2025."Kami optimistis, dengan kolaborasi yang solid dan dedikasi penuh, PON Bela Diri 2025 akan menjadi ajang yang membanggakan, tidak hanya bagi atlet, tapi juga seluruh bangsa," ia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/h7Og8ufuwb8?si=X1uYyiRI2lutpGoD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

SKOR.id - Kabar duka untuk olahraga Indonesia, lantaran Bapak Pencak Silat Dunia Mayjen TNI Purn. Dr.(HC) H. Eddie Marzuki Nalapraya tutup usia.Eddie Marzuki Nalapraya meninggal dunia pada Senin (13/5/2025) pukul 09.50 WIB, di Rumah Sakit Pondok Indah dalam usia 93 tahun.Almarhum yang merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta (1984-1987) itu memiliki jasa luar biasa untuk olahraga pencak silat.Rencananya Almarhum bakal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, dan disemayamkan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.“Selaku Ketum KONI Pusat, saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Bapak Mayjen TNI Purn H. Eddie Marzuki Nalapraya. Semoga almarhum di terima di sisi terbaik Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, dan kita sebagai masyarakat olahraga prestasi dapat melanjutkan perjuangannya mengembangkan olahraga Pencak Silat hingga level dunia,” kata Letjen TNI Purn Marciano Norman, Ketum KONI Pusat dalam rilis resminya, Senin (13/5/2025).“Jasa beliau untuk olahraga prestasi luar biasa, dan Indonesia sangat luar biasa. Almarhum juga merupakan penyandang gelar ‘KONI Lifetime Achievement Award in Sports’. Mari kita lanjutkan perjuangannya untuk mengembangkan olahraga Pencak Silat populer di dunia dan kelak dipertandingkan pada multievent dunia,” tambah Marciano Norman.Eddie Marzuki Nalapraya dan Pencak SilatPria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931, memang sudah memperlihatkan kecintaannya terhadap pencak silat sejak lama. Sebagai salah satu pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947, Eddie mulai tertarik dengan kemampuan pencak silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah. Alhasil ia bersahabat dengan kalangan silat dan menekuninya.Sosok yang sempat menjabat Ketum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB.IPSI) 1981-2003 ini berperan penting dalam upaya membuat Pencak Silat diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda. Berkat perjuangan beliau, Pencak Silat resmi masuk daftar UNESCO pada 12 Desember 2019 melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia. Kala itu Eddie mengemban amanah sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olympic tahun 2014-2019.Pada tahun 1980, Eddie membentuk Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat). Beberapa organisasi Pencak Silat dari negara lain yang sudah ada antara lain, Persekutuan Silat Singapore (Persisi), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (Pesaka) dan utusan dari Brunei Darusalam. Pada tahun terbentuknya Persilat, Eddie terpilih sebagai Presiden. Setelah itu, pada Tahun 1987, silat dipertandingkan pada SEA Games.Kompetisi silat juga diupayakan hadir di negara lain. Pada tahun 2008, Eddie menggagas kejuaraan Pencak Silat di seluruh Eropa dan ia ditetapkan ‘Bapak Pencak Silat Eropa di Swiss’.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lBALX7CX9Fs?si=hcEpVSBWdyPE57DD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Eddie Marzuki Nalapraya adalah sosok yang berperan membawa pencak silat diakui UNESCO.

Bapak Pencak Silat Dunia Eddie Marzuki Nalapraya Tutup Usia

SKOR.id – Setelahi secara resmi dilantik dan dikukuhkan, Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Pacu (PP Pordasi Pacu) segera merencanakan sejumlah program kerja.Pelantikan dan pengukuhan PP Pordasi Pacu periode 2024-2028 dilakukan langsung Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Marciano Norman pada Senin (25/11/2024).Kini langkah Pordasi Pacu selanjutnya adalah menggelar Rapat Pleno dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) guna menyusun program kerja 2025.&nbsp;“Tapi yang paling dekat, kami akan fokus dulu ke kejuaraan Pacuan Kuda Piala Raja HB X 2024 di Yogyakarta tanggal 15 Desember 2024. Karena itu saya dan Ketua Harian akan berangkat ke Yogyakarta melihat persiapan,” ujar Ketua Umum PP Pordasi Pacu Teddy Soediro.&nbsp;Selain itu, menurut Ketua Harian PP Pordasi Pacu Eddy Wijaya, langkah yang tak kalah penting yakni segera melakukan rekonsiliasi agar tidak berselisih paham untuk bersatu demi kemajuan olahraga kuda pacu.Eddy menambahkan bahwa PP Pordasi Pacu juga akan secepatnya mendaftarkan diri sebagai anggota International Federation of Horseracing Authorities (IFHA). &nbsp;&nbsp;Transformasi organisasi Pordasi merupakan hasil dari Musyawarah Nasional (Munas) XIV Pordasi 2024 pada 13-15 November lalu yang sudah pernah diwacanakan sejak 1998.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/PP_Pordasi_Pacu_2024_2028_639f0504e0.jpeg" alt="PP Pordasi Pacu 2024-2028"><figcaption>Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Pacu (PP Pordasi Pacu) 2024-2028 telah resmi dilantik dan dikukuhkan. (Dok. PP Pordasi Pacu)</figcaption></figure>“Jadi dulunya Pordasi hanya terdaftar di satu federasi internasional, Federation Equestre Internasionale (FEI). Jadi komisi pacu tidak bisa mendaftar lagi ke IFHA. Namun sekarang setelah bertransformasi menjadi empat federasi, Pordasi Pacu bisa daftar ke IFHA,” jelas Eddy.Eddy Wijaya melihat potensi besar dari olahraga kuda pacu di Indonesia, sehingga bakal direncanakan membangun sport industry di beberapa daerah di tanah air.&nbsp;“Kuda pacu akan ada di sport industry dan tidak mengarah ke judi. Kami mungkin akan bangun sejumlah pacuan kuda yang bagus di beberapa daerah. Kami juga usahakan breading kuda pacu supaya Indonesia punya ras kuda pacu yang khusus untuk horse racing,” Eddi menuturkan.PP Pordasi bukan saja hanya mengembangkan cabang pacu prestasi, namun juga pacu tradisional. Hal ini memungkinkan olahraga ini menyasar sport tourism yang memang tengah digalakkan oleh pemerintah. &nbsp;&nbsp;“Kami akan kembangkan dan gunakan daerah pacuan kuda tersebut sebagai tempat wisata yang bisa mendatangkan wisatawan dalam dan luar negeri,” kata Eddy.Wakil Ketua Umum 3 PP Pordasi Pacu Gusrial membenarkan potensi pariwisata yang dapat dimaksimalkan dari kejuaraan-kejuaraan kuda pacu di berbagai daerah di Indonesia.&nbsp;“Di Indonesia itu dalam satu tahun ada sekitar 25 kejuaraan kuda pacu tingkat provinsi. Jadi Pengprov itu punya kegiatan masing-masing. Nanti kita akan koordinasikan dengan pusat,” ujar Gusrial.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/q9jjqBhwTQo?si=svXPTp_O7xCJIa7B" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kepengurusan Pordasi Pacu periode 2024-2028 memiliki sejumlah rencana untuk kembangkan olahraga kuda pacu di Indonesia.

PP Pordasi Pacu Segera Susun Program Kerja Usai Dikukuhkan KONI Pusat 

SKOR.id – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sejak Selasa&nbsp;(3/9/2024) hingga Jumat (6/9/2024) disambut antusias bukan saja oleh umat Katolik di Tanah Air namun seluruh masyarakat. Selama di Indonesia, Paus Fransiskus mengunjungi berbagai tempat dan menjalani agenda kenegaraan dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara Vatikan.&nbsp;Hari Kamis (5/9/2024) ini, Paus Fransiskus melakukan pertemuan antaragama (Pidato Bapa Suci) di Masjid Istiqlal sekaligus bertemu imam besar masjid Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.&nbsp;Selanjutnya, Paus asal Argentina berusia 87 tahun itu menyambangi kantor Konferensi Waligerja Indonesia (KWI) untuk kemudian memimpin perayaan Ekaristi (Homili Bapa Suci) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, mulai sore hari pukul 17.00 WIB.Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) menjelaskan 9.030 personel gabungan TNI dan Polri telah diterjunkan dalam mengamankan rangkaian kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia yang berakhir besok.&nbsp;Dari jumlah 9.030 personel itu, 4.300 personel merupakan prajurit TNI sedangkan 4.730 personel lainnya merupakan aparat kepolisian. &nbsp;Bicara tentang pengamanan Paus, mantan Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Tono Suratman diketahui memiliki kenangan tersendiri. Itu terjadi saat Paus Yohanes Paulus II melakukan kunjungan ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989.&nbsp;Saat itu, di Indonesia, Sri Paus mengunjungi Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili (kota di Timor Timur saat masih menjadi bagian dari Indonesia), dan Medan. &nbsp;&nbsp;Mayor Jenderal TNI (Purn) Valentinus Suhartono Suratman mengaku, saat itu perasaannya campur aduk begitu mengetahui namanya masuk ke dalam Tim Lima sekaligus menjadi komandan tim.&nbsp;Tim Lima sendiri adalah tim yang terdiri dari lima perwira yang direkrut dari kesatuan elite TNI Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).&nbsp;Kenyang pengalaman di Kopassus – sebelum masuk Tim Lima menjadi Pa. Ops Den-81 Gultor (kini Sat-81 Gultor) serta Danyon-31 Grup 3 – membuat kapasitas dan kemampuan Tono dalam melakukan pengawalan dan pengamanan, jelas tidak diragukan. Apalagi, saat itu usia Tono Suratman baru 37 tahun dan kariernya sudah mulai menapaki level perwira menengahSeperti dikutip HIDUP Katolik.Com, Tono Suratman mengaku saat itu rasa gembira, bangga, dan cemas campur aduk jadi satu. Maklum, saat itu ia dan Tim Lima bertugas mengawal Paus Yohanes Paulus II selama di Indonesia, termasuk saat kunjungan ke daerah.Meskipun sempat gelisah karena saat itu belum pernah mengawal tamu kenegaraan seperti Bapa Suci, sebagai seorang prajurit – apalagi dari kesatuan seelite Kopassus – Tono harus selalu siap menjalankan tugas.&nbsp;Tono Suratman, yang menjabat sebagai Ketum KONI Pusat dua periode, 2011-2015 dan 2015-2019, mengisahkan jika sistem pengamanan untuk Paus Paulus Yohanes II saat itu sama seperti untuk presiden.&nbsp;Pengalaman Paling BerkesanSeperti umat Katolik lainnya, bisa sangat dekat dengan Paus tentu sangat menyenangkan dan menggembirakan bagi mantan Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman (bertugas pada 2008-2010) tersebut.&nbsp;Karena sangat dekat dengan Sri Paus, Tono pun teringat sebuah ayat di Kitab Suci: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh” (Matius 9:21). Lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesiaa (AKABRI) 1975 itu pun langsung berusaha menyentuh pakaian Paus dan mengambil kesempatan saat angin berembus.&nbsp;Pengalaman mengesankan Tono berlanjut saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Dili, yang sejak 1999 menjadi wilayah negara Timor Leste. Ketika seorang pengawal Paus asal Vatikan mengetahui Tono Suratman penganut Katolik, ia pun diberi kesempatan untuk menerima Komuni langsung dari Bapa Suci saat misa.&nbsp;Tono Suratman pun mengenang bila setiap usai mengantar Paus Yohanes Paulus II ke kamar untuk beristirahat, ia dan rekan-rekannya selalu diberkati.&nbsp;“Kami berlutut di hadapan Bapa Suci dan mendapat berkat,” tutur Tono Suratman yang lalu menuangkan pengalamannya mengawal Paus ke dalam sebuah buku berjudul Santo Yohanes Paulus II Mencium Bumi Indonesia.&nbsp;Pengalaman mengawal Paus Yohanes Paulus II membantu Tono Suratman saat menjadi Komandan Komando Resor Militer (Dankorem) 164/Wira Dharma (1998-1999) di Timor Leste yang saat itu dalam kondisi panas menjelang referendum.&nbsp;Tono Suratman pun mengaku doa menjadi kekuatannya. Ia sangat yakin bila mengandalkan Tuhan, tidak ada yang mustahil.&nbsp;Keteladanan dari Paus Yohanes Paulus II terkait sikap rendah hati serta perhatian dan peduli kepada yang lemah – nilai-nilai yang sejatinya juga dilanjutkan Paus Fransiskus saat ini – sungguh menyentuh hati Tono Suratman.&nbsp;Saat menjadi Ketum KONI Pusat usai purnatugas dari TNI, Tono Suratman membuat sejumlah gebrakan. Salah satunya menekankan metode peningkatan prestasi atlet di level international melalui Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) yang terbentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010.&nbsp;Seusai tidak lagi di KONI, pada 14 Desember 2019, Tono Suratman diangkat Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah, yang diembannya hingga saat ini.&nbsp;“Jangan pernah kita meninggalkan kesempatan bersama Tuhan. Sembahyang dan berdoa juga tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain,” kata pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1952, itu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/MEBuyKAVk_U?si=iYmrCFrnCgky2ZXn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Mayor Jenderal TNI (Purn) Valentinus Suhartono Suratman mendapat pengalaman luar biasa saat mengawal Paus Yohanes Paulus II di Indonesia, lebih dari tiga dekade silam.  

All Culture

Kenangan Mantan Ketum KONI Pusat Tono Suratman Kawal Paus

SKOR.id - Upaya pemecahan rekor dunia maraton futsal terlama sedang digagas Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) bersama KONI Pusat.Tak tanggung-tanggung, mereka menggelar permainan futsal nonstop selama 60 jam, terhitung sejak Jumat (26/4/2024) hingga Senin (29/4/2024) mendatang.Kegiatan ini mengambil lokasi di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Jika berhasil, dipastikan bakal masuk ke dalam Guinness World Records.Sebagai informasi, rekor maraton bermain futsal terlama di dunia saat ini dipegang Fundacja Kasi Dulnik dari Polandia.Kala itu, di Warsawa, 9 December 2018, mereka main tanpa henti hingga 51 jam, 3 menit, 22 detik.Tapi, futsal nonstop 60 jam ini bukan hanya soal rekor. FSIF mengatakan, ada tujuan sosial di baliknya, yaitu melawan human trafficking (perdagangan manusia) yang masih terjadi di Indonesia."Kami sebagai warga Indonesia harus melakukan sesuatu. Salah satu alasan event Guinness World Records futsal ini adalah agar orang lebih tahu juga apa itu human trafficking," ujar founder FSIF, Jorge Marquez.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/futsal_39f599e3f9.jpg" alt="futsal 60 jam fsif"><figcaption>Seremoni pembukaan maraton futsal 60 jam yang digelar Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, 26 April 2024. (Dok. KONI Pusat)</figcaption></figure>KONI Pusat mengapresiasi kegiatan positif yang digagas FSIF ini. Mereka juga siap memberi dukungan agar upaya pemecahan rekor dunia bisa berjalan mulus."Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari Senin, teman-teman kita bisa bermain full sehingga bisa memecahkan rekor dunia," kata Wasekjen KONI Pusat, Brigjen TNI Purn H. Ahmad Saefudin lewat sambutannya saat seremoni pembukaan.“Yayasan FSIF sangat luar biasa, oleh sebab itu respons yang baik dari diberikan oleh pimpinan kami, tidak ada kata lain selain menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ini adalah kegiatan yang sangat mulia untuk kita semua,” lanjutnya, mewakili Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman.KONI Pusat memberikan penghormatan tinggi atas upaya pemecahan rekor dunia yang dilakukan FSIF.&nbsp;Pasalnya, jika sukses, itu akan berarti dua hal. Pertama, prestasi olahraga karena Indonesia dikenal sebagai pemegang rekor, kemudian prestasi sosial, mengingat tujuan mulia di balik kegiatan tersebut."Keberhasilan para pemain, FSIF, dan para pendukung seperti UPI, merupakan prestasi yang sangat membanggakan, baik dalam bidang prestasi olahraga, prestasi penyelenggaraan, prestasi dalam sport tourism, dan tentunya prestasi sosial," kata Ahmad Saefudin.“Kegiatan ini harus menjadi momentum kebangkitan olahraga sebagai sarana pemersatu masyarakat untuk memperjuangkan isu kemanusiaan. KONI Pusat berharap nantinya kegiatan kemanusiaan seperti ini dapat pada cabang olahraga lainnya,” dia menambahkan.KONI Pusat memang selalu memberi support untuk kegiatan olahraga yang menghadirkan dampak positif.&nbsp;Ekosistem KONI Pusat, seperti Caretaker Homecare, juga siap mendukung berbagai pelaksanaan event olahraga.&nbsp;Pada permainan futsal 60 jam nonstop kali ini, Caretaker menyediakan fisioterapis yang sangat dibutuhkan para pemain agar tetap bugar dan terus berjuang hingga pecahkan rekor dunia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Gj6oCMAuFBo?si=E8QlSIUYs5HNf6Z-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Maraton futsal 60 jam ini juga punya pesan mulia, yakni melawan praktik human trafficking di Indonesia.

Latest Articles - KONI Pusat